CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

21 Nov 2011

#cerpen : Kisah aku dan kau

Belakangan saya lagi malas nulis di blog, sebenarnya bukan karena malas juga sih, lebih kepada 'sibuk' tepatnya. Tapi malam ini berhubung sempat online, jadi sekedar mau share cerpen teman yang 'maksa' minta dimasukin. Hehehe.. *peace, Dod*.


PELANGI SATU WARNA 
Juli 2006, Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang beralamat di Jalan Jendral Ahmad Yani-Tanjungbatu kembali menerima siswa-siswi baru. Pada tahun itu, 117 siswa-siswi dari berbagai sekolah dasar di terima sebagai penghuni baru di sekolah itu. Mereka di bagi rata di tiga kelas, yaitu 7.1, 7.2 dan 7.3.
Aku, nama ku Dody Nofriandi dan kau ; Aidit Putra Nagara, teman baru yang duduk di sebelah ku di kelas 7.2. Aku dan kau merupakan pelajar yang bisa dikatakan sama dengan pelajar-pelajar lainnya. Sama-sama ingin belajar, sama-sama yang akan diajar dan sama-sama  remaja yang paling rentan dalam pembentukan mental. Karena masa remaja atau dalam sains yang populer dikenal dengan istilah masa pubertas ini, dimana pada umumnya remaja mudah terpengaruh terhadap segala sesuatu yang disebabkan rasa ingin tahu yang datang menantang dan menyerbu.
            Awal semester 2, sekaligus awal serta titik balik dari kehidupanmu yang semula berperilaku normal kemudian bermetamorfosa secara total. Mungkin kesalahanmu dalam memilih lingkungan yang menjadikanmu pemenang versi pecundang. Pecundang karena kau bersama komunitas yang kau pilih itu terlalu jauh menyimpang. Pecundang karena kau bersama komunitas yang kau pilih itu menjauhi nilai dan norma serta moral kehidupan. Komunitas yang akan membuatmu  secara perlahan menuju titik koordinat kehancuran.
            Berawal dari seorang kakak kelas bernama Awan. Awan bersama komunitasnya yang memperkenalkan kepada aku dan Aidit dengan berbagai penyimpangan. Penyimpangan yang berupa perilaku yang tak seyogianya dilakukan oleh siswa. Sebab itu aku tidak tertarik sedikit pun. Namun berbeda denganmu, Aidit. Kau tampak senang dan  menganggap itu sebagai sikap yang ingin kau jalani. Kau beralasan itu sebagai protes nyata atas kurangnya kasih sayang dan perhatian dalam keluarga. Kau memang memiliki kesamaan dengan Awan dan komunitasnya, kalian terlahir dari keluarga yang broken home ; yang jauh dari kendali orang tua. 
            Rokok, lem dan pil destro dengan perlahan masuk ke dalam tubuhmu beserta komunitasmu, padahal kalian merupakan reingkarnasi dari para founding fathers untuk mencapai cita-cita bangsa ini yang lebih dari 60 tahun bernegara. Awan pernah berucap seperti ini dalam komunitas ;
“Kite memang anak –anak yang kurang diperhatikan, kite diacuhkan, kite macam tak dianggap. Keluarge kite lebih hobi marah-marah ; hobi berperang dalam rumah. Meski macam gitu, bukan berarti kite tak bise senang. Bukankah dalam setiap diri manusie telah dikodratkan bahwa manusie itu terlahir sebagai pemenang, makhluk yang bebas. Jadi, dekat sini kite bebas buat apepun supaye kite bise ketawe, supaye kite bise juge untuk bahagie.”
Semula, kau hanya mencoba 15 butir pil destro pemberian Awan. Pil destro memang mudah di dapat, karena hampir diseluruh apotik di Tanjungbatu menjual obat batuk itu. Pil destro yang jika dikonsumsi  secara berlebihan dapat menyebabkan sang konsumen manjadi keracunan. Keracunan inilah yang dianggap  sebagai manifestasi dari euforia  tertinggi. Keracunan yang dianggap sebagai puncak kebahagiaan. Dan bagimu, itulah kebahagiaan.
             Kau bersama hormon yang  dipengaruhi oleh hipofisis, pusat dari seluruh sistem kelenjar penghasil hormon tubuh yang berperan penting dalam proses pubertas, kian hari selalu ingin tampil beda, kau selalu ingin sebagai jawara dikomunitasmu. Maka kau bersama Hendra, teman dalam komunitasmu yang juga teman sekelas, menetapkan  hari Sabtu sebagai “Hari Burung”. Dimana  pada setiap hari itu kalian akan menyantap 30-40 butir pil destro dalam sekali telan. Dalam hal pemakaian pil destro, kau benar-benar mengagumi Roma yang mampu mengkonsumsi sebanyak 150 butir pil dalam waktu yang bersamaan. Kau namai ”Hari Burung” karena burung dapat diartikan sebagai makhluk yang bisa bebas terbang, melayang, terlepas dari segala yang bimbang. Karena menurut mu, itulah yang kau rasakan saat mengkonsumsi pil itu.
            Di sekolah kita juga terdapat beberapa istilah lainnya, misalnya pil destro juga dikenal dengan nama DS. Rokok terkenal dengan sebutan stok, dan lem yang dihisap teramat popular dengan nama embek. Embek, itu suara kambing. Kau sebut embek karena pada umumnya lem yang kau hisap memiliki cap seekor kambing pada kemasan lem tersebut. Namun terdapat satu yang mengganjal atas semua yang kau konsumsi untuk kesenangan sesaat itu. Kau mengatakan bahwa pil destro & lem itu halal. Sedangkan ekstasi, sabu-sabu, atau obat-obatan narkotika lainnya kau katakan itu haram. Kau memiliki  argumen yang kuat atas pemahaman tersebut. Pil destro dan lem kau sebut halal karena menurutmu pil dan lem itu memang dijual secara legal. Kemudian ekstasi, sabu-sabu, dan obat-obatan narkotika lainnya kau tegaskan itu haram karena memang pemerintah dan masyarakat dunia mengecam dan melarang peredaran barang tersebut.
            Di hari-hari berikutnya kau semakin berubah. Kau merokok di toilet sekolah. Kau ikut digarda terdepan saat tawuran antar sekolah. Bersama Awan dan Ibob, kalian menghancurkan paru-paru pada malam bulan Ramadhan yang indah untuk beribadah, lokasinya pun masih dikompleks sekolah. Lem yang kalian tuang ke dalam kantong plastik kemudian kalian hisap melalui mulut dengan penuh gairah. Lem itu masuk ke dalam tubuh dan mengacaukan aliran darah.  Membuat kalian lemah dan berhalusinasi yang antah-berantah.
            Kau pernah bercerita mengenai “ngembek” pada malam itu. Kau bilang kau bersama Awan dan Ibob bertemu dengan sesosok makhluk yang kalian percayai bahwa makhluk halus tersebut hanya dapat dijumpai pada saat seseorang menghisap lem. Dan kalian juga percaya bahwa hanya orang –orang yang beruntung dan terpilih yang dapat berjumpa.
“Die berdiri tegak dekat pintu kelas. Posisi die macam gini.”
Kau mempraktekkan, meniru makhluk halus yang datang pada malam bulan Ramadhan itu.
“Semuenye putih, cume rambut yang hitam. Ngeri, aku nak lari. Aku betul-betul takut. Tapi Awan bilang : Jangan !  Awan memang beranilah. Die malah kenalan dengan makhluk tu. Bejabat tangan. Yang aku tahu, yang aku dengar, makhluk tu  namenye Toni. Die bilang, die tinggal samping rumah Awan. Saat di bilang samping rumah Awan tu lah, aku langsung lari. Betol-betol lari ; Pongkang-pangking. Tapi tak jauh,  Ibob ngejar aku, die nangkap aku. Tenang kan aku. Aku lari soalnye yang aku tahu, samping kiri rumah Awan tu pemakaman Tanah  Tinggi, dah tu samping kanan rumah Awan  pemakaman Bukit Babu. Siape yang tak takot, itu hantu.”
Itu salah satu cerita darimu yang masih ku ingat. Kau terlalu semangat bercerita, kau tampak benar-benar meyakinkan. Karena pada saat ku katakan bahwa itu mungkin saja halusinasi, kau langsung berang dan dengan sedikit emosi mengatakan :
“Yang nengok tu bukan aku sorang, tige orang.“
            Sampai sekarang masih ku anggap kalian hanya berhalusinasi. Bukankah kalian bertiga sama-sama menghisap lem ? Yang berarti kalian sama-sama kehilangan kesadaran, sama-sama dalam khayalan.
            Tidak cukup sampai di situ, kian hari kau semakin meninggalkan dan menanggalkan berbagai jati diri mu yang dulu. Kini kau  berjalan dengan penuh kesombongan. Tidak lagi dalam kerendahan. Matamu melihat dengan sisnis. Mulutmu menjadi egois. Dan kau pun anarkis. Ingatkah apa yang kau lakukan untuk menyambut bulan Ramadhan yang ke-2 di sekolah itu ?
            Saat itu ku dan kau kembali sekelas, kita dikelas 8.1. Hari itu memang tidak belajar. Karena bapak-ibu guru sedang melakukan pertemuan. Sebab itu kau bersama komunitasmu seperti binatang buas yang bisa bergerak bebas. Bisa dikatakan bahwa hari itu hari paling biadab dalam sejarah sekolah kita. Di mana kau bersama komunitasmu pesta pil destro secara bersama dan berkumpul di salah satu kelas di sekolah kita.
Saat itu ku hanya memperhatikan, meja ditengah ruangan tampak Awan sedang bertengkar dengan pacarnya. Entah apa yang diperdebatkan, tapi keduannya menangis. Disudut belakang ruangan, tampak Ibob sedang berpelukan dengan pacarnya. Mesra, sangat mesra. Yang Ibob lakukan juga dilakukan oleh beberapa pasangan  lainnya. Dan kau, semua menertawakanmu kecuali pacar  Awan yang menangis semakin histeris  saat kau muntah 3 kali  tepat di depan Putri. Tepat di depan wanita yang pernah kau cintai, selalu kau cintai. Kau muntah memang sudah menjadi tradisi di saat mengkonsumsi pil destro, hampir semua yang turut serta pada pesta obat-obatan tersebut juga mengalami hal serupa. Memang aneh, siswi-siswi di kelas itu tetap mau bercanda atau sekedar berbicara dengan kalian, meski pun kalian dalam keadaan mabuk-mabukan, tak sepenuhnya dalam kesadaran.
 Kemudian tingkahmu yang juga kau anggap jawara saat di kelas 9 ialah melukis. Padahal kau bukan seorang yang gemar melukis, tapi saat itu kau melukis. Kau melukis lambang kebesaran komunitasmu di toilet sekolah. Lambang yang diprasastikan setinggi hampir 3 meter di dinding. Selama 6 hari kau keluar masuk toilet itu bersama Hexto, teman yang membantumu. Selama 6 hari juga kalian ber-2 sering bolos mata pelajaran demi selesainya  lambang   yang desainnya kau buat sendiri. Tapi sayang, pada hari ke-7 Kepala Sekolah melakukan inspeksi terhadap fasilitas di sekolah. Apa yang terjadi ? Beliau murka, karena toilet yang beberapa bulan lalu di cat kini terdapat penuh coretan. Akibatnya, pada hari itu juga toilet di cat kembali. Dan lambangmu pun hilang. Karyamu lenyap. Sia-sia pengorbananmu. Padahal lambang itu belumlah siap, belumlah kau warnai sepenuhnya.
Kau hebat. Keesokan harinya, tepatnya di hari Senin kau tidak ikut upacara bendera. Karena kau tahu bahwa Kepala Sekolah akan banyak berpidato, yang tentunya sumpah serapah atas ulahmu. Tahukah kau apa yang dikatakan Kepsek ?
“Coret-coretan di dinding toilet itu merupakan karya setan !”
Mungkin itulah judul pidato Kepsek kita pada pagi itu. Pagi yang panjang untuk ocehan. Pagi yang melelahkan. Tapi kau beruntung, karena tiada satu pun yang membocorkan kepada bapak-ibu guru bahwa kaulah dalangnya.
Itu lah kau, kau yang dengan berani mengubah pelangi menjadi satu warna. Warna itu ialah keamburadulan, warna yang membuat hidupmu berantakan. Meskipun kau terus bertingkah, namun kau tetap terbuka padaku, kau tetap bercerita padaku, sama seperti dulu. Ingatkah ? Awal-awal kita baru naik ke kelas 8 ; kelas 8.1, kau pernah mengatakan bahwa yang kau lakukan bukan lagi wujud protes terhadap orangtua mu saja, tapi kau juga protes terhadap Putri, terhadap wanita yang sama-sama kita kagumi. Wanita itu memang pernah bersamamu, tapi kau mengacuhkannya, menyepelekannya. Sama yang orang tuamu lakukan padamu. Sebab itu dia pergi, dia menjauhi, karena dia juga manusia, manusia yang hidup dengan hati. Sama sepertimu yang menjauhi keluarga mu.
Saat Putri pergi, kau protes secara berlebihan. Kau tak mau menerima kenyataan. Kau mengharapkan kesempatan setelah hatinya kau permainkan. Kau mengatakan kau benar-benar mencintainya, tapi pada kenyataannya kau menyakitinya. Sebab itu dia pergi, dia menjauhi, karena dia juga manusia, manusia yang hidup dengan hati.
Mungkin kau tidak mengetahui bahwa kau itu ku kagumi, karena di awal proses belajar mengajar kau sangat menguasai, kau menjadi penjajah mata pelajaran, semua kau taklukkan. Bahkan ku sebut dirimu sebagai ahli 2 dunia. Kau jawara dalam memainkan rumus dan berhitung, dalam hal ini dunia IPA. Kemudian kau jawara dalam mengingat dan banyak mengetahui tentang politik yang identik dengan dunia IPS. Jika pada waktu itu kau bisa memperhatikan dirimu sendiri, pasti kau juga akan kagum atas dirimu.
Karena kau yang ahli itu lah kau disukai Putri, kau di kagumi Putri, kau di sayangi Putri, yang akhirnya kau juga yang di cintai Putri. Tapi sayang, hanya di awal – awal saja kau banyak di kagumi, hanya di semester 1. Karena sejak semester 2 kau terlalu mencintai komunitasmu dengan berbagai perilaku yang menyimpang itu, yang menjadikanmu ditakuti bukan lagi dikagumi. Ditakuti karena kau menjadi seorang yang anarki.
Protesmu terhadap Putri semakin membuat hidupmu bertambah kehilangan arah. Ku maklumi tingkahmu itu, masa remaja memang masa yang sensitif. Beberapa waktu setelah pesta pil destro bersama komunitas, pelangi di hidupmu kembali sedikit berwarna.  Aku kurang mengetahui kronologi cerita ini, yang pasti saat itu kau ikut Rian ke warnet untuk bermain game lewat komputer. Tapi karena kau anak yang gagap teknologi ; gaptek, kau disana hanya bisa buka artikel lewat mesin pencari Google. Hingga kau menemukan artikel berjudul : “Palestina Kembali Berduka”. Hatimu tersentak setelah kau baca artikel tersebut. Kau ikut bersedih atas kedzaliman yang terjadi pada saudara seagama yang di sana. Kau merasa hatimu di iris dengan pisau, kemudian luka irisan itu disiram dengan cuka untuk melengkapi kepedihan yang kau rasakan. Mulai saat itu, kau sering menangis. Apalagi setelah kau mengetahui ternyata banyak negara-negara Islam di dunia yang dihina harga dirinya. Irak, Afghanistan, dan Bosnia juga mampu membuat kau meneteskan air mata.
Suatu malam, malam itu malam Takbir Idul Adha yang ke-2 selama kita berteman, kau berkata: “Aku ingin mati di sana. Aku ingin ke Irak. Aku ingin ke Afghanistan. Aku ingin ke Palestina, berjuang bersama saudara- saudara kita. Agar mereka merdeka atau aku yang syuhada. Aku ingin membantu, tak lagi membatu.”
Ku pikir kau berpuisi. Tapi kau bilang itu isi hati. Kau yang semula mengagumi Roma berubah mengagumi Osama. Kau terobsesi akan pengorbanan K.H. Osama Bin Laden yang ikhlas merelakan segalanya demi mengusir Amerika dari Bumi Afghanistan. Kau juga mengagumi Mahmoud Ahmadinejad, Presiden Iran yang dengan terbuka menentang berbagai kebijakan Amerika beserta sekutunya jika kebijakan itu merugikan umat Islam. Presiden yang jika berpidato di Konferensi PBB pasti mengangkat permasalahan Palestina-Yahudi. Itu lah yang kau kagumi, semangat 2 tokoh besar yang ingat akan pengertian penderitaan dan tali persaudaraan antar umat Islam.
Tapi lucu, kau hanya mengagumi semangat mereka untuk menolong sesama. Kau tidak mengagumi yang sering mereka lakukan. Mereka sering beribadah, sedangkan  ibadahmu tetap lemah. Kau sholat hanya beberapa kali dalam satu bulan. Dan yang ku tahu, saat di SD kau terakhir membaca Al-Quran. Tapi bagaimanapun, pelangi dalam hidupmu kembali berwarna, lebih dari satu warna. Dan karena warna itu, kau buat komunitas yang baru. Yang kau sebut sebagai teroris. Teroris untuk kehancuran Yahudi. Teroris agar Amerika angkat kaki dari negara-negara Timur Tengah yang di invasi. Yang jelas menurutmu bukan seperti teroris di Indonesia, teroris salah kaprah yang mengatasnamakan Jihad dengan bom secara membabi-buta ; yang meluluhlantahkan Bumi Pertiwi yang telah merdeka ; yang banyak menyabut nyawa tak berdosa. Yang kemudian lambang dari komunitas inilah kau lukis di dinding toilet sekolah. Lambang yang bagi mu membawa pesan kemanusiaan yang dikecam Kepsek sebagai karya setan.
Secara perlahan, Google benar-benar berperan dalam hidupmu. Kau kembali berubah. Sampai-sampai kau mengatakan kau ingin kau yang seperti dulu, kau yang dikagumi bukan ditakuti. Tapi kau tahu, belum ada satu pun ilmuan yang menemukan mesin waktu. Jadi kau  hanya bisa menjadi kau yang benar-benar baru. Akhirnya kau kembali menjadi manusia, mungkin sedikit lebih dewasa.
Beberapa minggu setelah hasil UN di umumkan, yang Allhamdulillah 100% kelulusan di raih sekolah kita. Pagi itu aku sedang bersama Putri di sekolah untuk mengambil ijazah. Kau pun datang, kemudian kau  mengajakku untuk berkeliling disekitar kompleks sekolah. Putri yang ingin ikut kau katakan :  “Jangan ! Aku cume mau dengan kawan.” Sambil berjalan kau mengatakan :
Dody, makaseh ye dah jadi kawan aku. Kawan tempat aku bercerite. Kawan yang tahu semue rahasie aku. Dod, kalau di pikir- pikir hidup aku ni ajhib ye tak ? Awal – awal aku masok sekolah dekat sini, kalau aku nampak sampah berserak depan mate, mate dengan hati aku pasti merase tak nyaman. Tapi sekarang  jangankan sampah depan  mate, taik mate dekat mate pon biar. Ha…Ha…Ha…Ha, kau jangan ketawe, aku serius, aku masih nak cerite.”
“Tapi dulu memanglah, hidup aku bise dikatekan lengkap, perfect, dulu aku suke belajar, memang tak pandai, tapi lumayan lah. Tambah lagi aku pacaran dengan Putri. Cewek yang paling indah yang pertame kali ku lihat, yang ku dapat. Masa keemasan yang mustahil terlupakan.”
“Oh ye Dod, engkau ingat tak dengan puisi yang engkau kirim ke aku, kalau tak salah judulnye “Pelangi”.  Aku merase engkau buat puisi tu untuk aku agaknye, soalnye aku betol-betol merase jadi objek di puisi tu. Maaf aje lah dah sok GR. Bait terakhir dari puisi tu kalau tak salah bunyinye :
“ Hidupmu yang semula penuh warna pelangi. . .
“ Hidupmu yang semula indah, bersih , dan rapi. . .
“ Kini  perlahan tak lagi dalam kebahagiaan yang nyata. . .
“ Kau terlalu berani mengubah pelangi menjadi satu warna. . .”
“Aku suke dengan puisi tu. Tapi bagusnye, aku nak pelangi itu kembali penuh warna. Kembali bahagia yang benar-benar bahagia. Bukan senang yang senang-senang.  Huuuuh !”
“Tak sangke ee ? 3 tahun dah  lewat. Cepat sekali. Oh ye, engkau nyambung ke SMA 1 kan ? Mantep. . . Mantep. . . Ajhiiiib. . . Aku belum tahu. Peneng ! Ai dah lah, penat aku becakap. Sekali lagi, makaseh betol dod,  makaseh total ! Maaf juge, aku pasti banyak salah. Pasti banyak. Itu aje, Chau ! ! !”
Setelah kau mengatakan “chau”. Biasanya kau pergi tanpa menoleh kearah ku. Tapi kali ini berbeda, kau berpaling badan, jari-jemari tangan kanan mu kau bentuk menyerupai pistol dan kau arahkan ke aku. Kemudian kau tersenyum. Baru lah kau pergi.
Awalnya aku tidak memahami maksud dari gerakan tubuhmu yang seperti itu, namun setelah beberapa tahun waktu berlalu. Kini baru aku menyadari bahwa itu ialah salam, salam terakhirmu.
     Demikian,
Chau ! ! !

1 Sep 2011

Membaca bisa memunculkan ide

Assalamu'alaikum...
Hai teman-teman blogger, apa kabar? Semoga Allah senantiasa memberikan kesehatan kepada kita semua yaa...walaupun pada saat membuat postingan ini saya sedang flu, tapi saya ikhlas kok :P

Langsung saja ya, postingan ini saya buat untuk meramaikan giveaway-nya Mbak Fanny dalam rangka postingan blognya yang hampir 1500 postingan. Bisa dilihat di sini. Saya rasa Mbak Fanny itu penulis blogger yang produktif, karena hampir setiap bulan tidak pernah absen untuk memposting tulisan. Wah, hebat ya... saya aja kalau memposting masih jarang-jarang dan parahnya belum sampai 50 postingan. Mengingat kegiatan menulis itu tidaklah gampang dan ide menulis itu tidak selalu muncul, saya kasi jempol deh buat Mbak Fanny.  

Sebelumnya saya mau jujur nih, awalnya saya tidak tahu menahu siapa Mbak Fanny itu dan semua cerpen-cerpennya. Bermula dari saya membuka grup Pecinta Novel di Facebook, lalu saya menemukan blognya Annesya dan saya lupa bagaimana, akhirnya saya menemukan blognya Mbak Fanny ini. Begitu membuka halaman pertama, langsung tertera giveaway-nya dan yap saya ikutan. Salah satu syaratnya harus memilih salah satu postingan favorit di blognya Mbak Fanny. Nah, berhubung saya belum tau dan belum mengenal  siapa itu Mbak Fanny, terpaksa saya ubrak-abrik dulu blognya. Hehehe... izin yah Mbak... Dan akhirnya saya menemukan salah satu postingan favorit saya, judulnya "VIRUS MEMBACA" yang diposting di hari proklamasi pada tanggal 17 Agustus 2011 dan ada salam merah putih nya. Kenapa saya memfavoritkan postingan tersebut? Alasan pertama adalah karena saya juga gemar membaca, sama seperti Mbak Fanny. Dan saya juga suka menularkan virus itu ke orang-orang terdekat saya seperti keluarga, teman-teman, maupun orang lain. Dan kalau ada sesi memperkenalkan diri, lalu ditanya apa hobi saya, dengan senang hati saya akan menjawab 'membaca', begitu juga pada saat mengisi biodata. Saya tidak tau sejak kapan virus itu ditularkan kepada saya, yang saya tahu begitu saya beranjak remaja, saya sudah menemukan diri saya dalam keadaan "haus" akan bacaan. Hehehe... Yang kedua, kata-kata Mbak Fanny tentang pentingnya 'membaca untuk memunculkan ide-ide dan kemudian di sharing lewat postingan blog' begitu mengena dihati saya. Sebagai blogger pemula, memang saya memposting tulisan di blog hanya dengan mengandalkan mood. Jadi, yang tidak saya sadari adalah begitu banyak ide-ide yang terbuang sia-sia didalam pikiran saya yang seharusnya bisa saya drainase lewat postingan di blog. Dan kalau disuruh mengingat ide-ide yang dulu sempat muncul, saya sudah lupa :P. Parah banget ya saya ini. Hehehe... Yang ketiga, saya jadi tahu alasan Mbak Fanny mengadakan giveaway ini untuk apa. Intinya, postingan Mbak Fanny yang satu ini cukup mencerahkan saya. Thanks Mbak :)

Nah, cukup sekian deh postingan saya tentang 'postingan favorit di blognya Mbak Fanny'. Seperti yang sudah saya bilang, saya ini masih blogger pemula, jadi maaf banget kalau tulisan saya masih berantakan. Hehe.. Dan satu lagi, ini pertama kalinya saya mengikuti giveaway yang seperti ini. So, wish me luck! Hihi..

Buat mbak Fanny, selamat yah mbak atas postingan yang hampir 1500, dan semoga pembaca di blognya Mbak makin banyak! Aamiin..


~Vira~

25 Agu 2011

#BENARBENARWISH!

Aduh, aduh... saya gak bisa nahan lagi. Emang udah mabuk kepayang lihat review buku ini. Ini jadi wishlist deh, benar-benar wishlist!. :D
Langsung aja nih buku nya kang Tasaro yang membuat saya kebelet mau baca :P

Muhammad : Lelaki penggenggam hujan
Harga : Rp. 79.000


















Muhammad 2 : Para pengeja hujan
Harga : Rp. 99.000



















Galaksi Kinanthi
Harga : Rp. 59.000



















Satu-satunya kendala yaitu tempat tinggal dan harga. Di tempat saya tinggal gak ada gramed (sedih sekaliiii...) dan satu lagi harganya itu lhoo yang bikin saya tercengang, harus menyiapkan budget sebesar Rp. 237.000.. -__-. Berharap ada keajaiban....

16 Agu 2011

For Indonesia!

Malam ini suasana hati saya sedang mellow. Berhubung besok 17 Agustus dan besok saya tidak diundang untuk upacara (alhamdulillah yahh!), jadi pengen sharing foto-foto perjuangan bangsa Indonesia. Yah, paling tidak ingin menunjukkan bahwa saya juga (masih) cinta Indonesia... *PLAKK

ini Bung Tomo, pahlawan arek-arek Suroboyo

pejuang Indonesia lagi baris berbaris, SIAGA!

menyusun strategi
pejuang Indonesia sedang berdiskusi

Dan ini...
Manohara? pejuang? plis deh!

Hmmm..., sudah googling kemana-mana tapi gak nemu juga foto perang zaman penjajahan. Ya sudah, intinya saya cuma mau ngucapin SELAMAT HARI KEMERDEKAAN untuk INDONESIA negara tercinta! Walaupun banyak teroris, korupsi, saya tetap tidak berhenti berharap bahwa suatu saat Indonesia bisa jadi negara makmur, maju, damai, adem, ayem, nyaman, top deh pokoknya. Aamiin... :D
saya juga berharap Indonesia bisa jadi seperti ini:

SEMOGA!!!

Stil... by Esti Kinasih

Pernah baca sekuel novel tapi  gak pernah baca novel pertamanya? Kalau pernah, berarti sama denganku. Aku dipinjamin novel ini, tapi belum baca novel pertamanya (CEWEK!!!). Karena itu, aku sedikit meraba-raba arah cerita dihalaman awal. Aku pikir aku bakalan surprised seperti penggemarnya Esti Kinasih pas baca bukunya. Tapi, hingga halaman terakhir, there is nothing that can I found. Entah kenapa pas ending aku serasa gak puas. Tak ada motivasi yang berarti untuk aku. Semua tentang cinta. Cintanya anak kuliahan yang nekat melakukan apa saja demi cewek yang disukainya. Cinta remaja yang meledak-ledak. Aku udah bosan dengan tema yang kayak gitu. Terus, penyesalan... dan itu lagi-lagi karena cinta. Haduuuuhhh... gak banget deh..
Karena malas ngeriview ceritanya yang menurut aku bukan tipeku, aku copy-kan sinopsis singkat dibelakang covernya aja :

Bima---si cowok macho yang suka panjat gunung---emang terkenal playboy, suka mengintimidasi, dan posesif. Kalau udah naksir cewek, dia langsung ngajak jalan. Nggak peduli tuh cewek naksir dia atau nggak. Dan tanpa bilang cinta, Bima menyatakan Fani sebagai pacarnya.

Fani menerima Bima karena terpaksa. Tapi ketika rasa tertekannya udah di puncak, dia minta putus dari Bima! Jelas Bima nggak mau ngelepas Fani, tapi Fani ngotot. Di saat Fani bebas merdeka, Bima patah hati. Di saat Fani nemuin gebetan baru, Bima merenung. Cowok itu sok tegar, sok baik-baik aja, sok memegang prinsip pantang bilang cinta, padahal hatinya sakit.

Sebenarnya Bima nggak sepenuhnya melepas Fani. Fani juga nggak benar-benar membenci Bima. Ketika di suatu siang Bima ketemu cewek itu, Bima nggak sanggup menutupi kata hatiny"Aku cinta kamu, Fan. Sekarang. Mudah-mudahan sampai nanti.... 

So, I just gave 2 stars in Goodreads. Semoga aku bakalan suka sama karya-karya kak Esti yang lainnya...

12 Agu 2011

Tips : Menulis Cerpen

Struktur
Para penulis pemula seringkali disarankan untuk menggunakan pengandaian berikut ini ketika mulai menyusun cerpen mereka:
  1. Taruh seseorang di atas pohon.
  2. Lempari dia dengan batu.
  3. Buat dia turun.
Kelihatannya aneh, tapi coba Anda pikirkan baik-baik, karena saran ini bisa diterapkan oleh penulis mana saja. Nah, ikuti langkah- langkah perencanaan seperti yang disarankan di bawah kalau Anda ingin menulis cerpen-cerpen yang hebat.

Perencanaan Cerpen
Taruh seseorang di atas pohon: munculkan sebuah keadaan yang harus dihadapi tokoh utama cerita.
Lempari dia dengan batu: Dari keadaan sebelumnya, kembangkan suatu masalah yang harus diselesaikan si tokoh utama tadi. Contoh: Kesalahpahaman, kesalahan identitas, kesempatan yang hilang, dan sebagainya.
Buat dia turun: Tunjukkan bagaimana tokoh Anda akhirnya mengatasi masalah itu. Pada beberapa cerita, hal terakhir ini seringkali juga sekaligus digunakan sebagai tempat memunculkan pesan yang ingin disampaikan penulis. Contoh: Kekuatan cinta, kebaikan mengalahkan kejahatan, kejujuran adalah kebijakan terbaik, persatuan membawa kekuatan, dsb.
Ketika Anda selesai menulis, selalu (dan selalu) periksa kembali pekerjaan Anda dan perhatikan ejaan, tanda baca dan tata bahasa. Jangan menyia-nyiakan kerja keras Anda dengan menampilkan kesan tidak profesional pada pembaca Anda.
Praktekkan perencanaan sederhana ini pada tulisan Anda selanjutnya.

Tema
Setiap tulisan harus memiliki pesan atau arti yang tersirat di dalamnya. Sebuah tema adalah seperti sebuah tali yang menghubungkan awal dan akhir cerita dimana Anda menggantungkan alur, karakter, setting cerita dan lainnya. Ketika Anda menulis, yakinlah bahwa setiap kata berhubungan dengan tema ini.
Ketika menulis cerpen, bisa jadi kita akan terlalu menaruh perhatian pada satu bagian saja seperti menciptakan penokohan, penggambaran hal-hal yang ada, dialog atau apapun juga, untuk itu, kita harus ingat bahwa kata-kata yang berlebihan dapat mengaburkan inti cerita itu sendiri.
Cerita yang bagus adalah cerita yang mengikuti sebuah garis batas. Tentukan apa inti cerita Anda dan walaupun tema itu sangat menggoda untuk diperlebar, Anda tetap harus berfokus pada inti yang telah Anda buat jika tidak ingin tulisan Anda berakhir seperti pembukaan sebuah novel atau sebuah kumpulan ide-ide yang campur aduk tanpa satu kejelasan.

Tempo Waktu
Cerita dalam sebuah cerpen yang efektif biasanya menampilkan sebuah tempo waktu yang pendek. Hal ini bisa berupa satu kejadian dalam kehidupan karakter utama Anda atau berupa cerita tentang kejadian yang berlangsung dalam sehari atau bahkan satu jam. Dan dengan waktu yang singkat itu, usahakan agar kejadian yang Anda ceritakan dapat memunculkan tema Anda.

Setting
Karena Anda hanya memiliki jumlah kata-kata yang terbatas untuk menyampaikan pesan Anda, maka Anda harus dapat memilih setting cerita dengan hati-hati. Disini berarti bahwa setting atau tempat kejadian juga harus berperan untuk turut mendukung jalannya cerita. Hal itu tidak berarti Anda harus selalu memilih setting yang tipikal dan mudah ditebak. Sebagai contoh, beberapa setting yang paling menakutkan bagi sebuah cerita seram bukanlah kuburan atau rumah tua, tapi tempat-tempat biasa yang sering dijumpa pembaca dalam kehidupan sehari-hari mereka. Buatlah agar pembaca juga seolah-olah merasakan suasana cerita lewat setting yang telah dipilih tadi.

Penokohan
Untuk menjaga efektivitas cerita, sebuah cerpen cukup memiliki sekitar tiga tokoh utama saja, karena terlalu banyak tokoh malah bisa mengaburkan jalan cerita Anda. Jangan terlalu terbawa untuk memaparkan sedetail-detailnya latar belakang tiap tokoh tersebut. Tentukan tokoh mana yang paling penting dalam mendukung cerita dan fokuskan diri padanya. Jika Anda memang jatuh cinta pada tokoh-tokoh Anda, pakailah mereka sebagai dasar dalam novel Anda kelak.

Dialog
Jangan menganggap enteng kekuatan dialog dalam mendukung penokohan karakter Anda, sebaliknya dialog harus mampu turut bercerita dan mengembangkan cerita Anda. Jangan hanya menjadikan dialog hanya sebagai pelengkap untuk menghidupkan tokoh Anda. Tiap kata yang ditaruh dalam mulut tokoh-tokoh Anda juga harus berfungsi dalam memunculkan tema cerita. Jika ternyata dialog tersebut tidak mampu mendukung tema, ambil langkah tegas dengan menghapusnya.

Alur
Buat paragraf pembuka yang menarik yang cukup membuat pembaca penasaran untuk mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya. Pastikan bahwa alur Anda lengkap, artinya harus ada pembukaan, pertengahan cerita dan penutup. Akan tetapi, Anda juga tidak perlu terlalu berlama-lama dalam membangun cerita, sehingga klimaks atau penyelesaian cerita hanya muncul dalam satu kalimat, dan membuat pembaca merasa terganggu dan bingung dalam artian negatif, bukannya terpesona. Jangan pula membuat "twist ending" (penutup yang tak terduga) yang dapat terbaca terlalu dini, usahakan supaya pembaca tetap menebak-nebak sampai saat-saat terakhir. Jika Anda membuat cerita yang bergerak cepat, misalnya cerita tentang kriminalitas, jagalah supaya paragraf dan kalimat-kalimat Anda tetap singkat. Ini adalah trik untuk mengatur kecepatan dan memperkental nuansa yang ingin Anda sajikan pada pembaca.

Baca ulang
Pembaca dapat dengan mudah terpengaruh oleh format yang tidak rapi, penggunanaan tanda baca dan tata bahasa yang salah. Jangan biarkan semua itu mengganggu cerita Anda, selalu periksa dan periksa kembali.

sumber : http://pelitaku.sabda.org/tips_menulis_cerpen

Tips lain bisa dilihat di: http://gengcerita.activeboard.com/t9622805/tips-menulis-cerpencerita-pendek/

2 Agu 2011

Life Quote

"Aku ingin mendaki puncak tantangan, menerjang batu granit kesulitan, menngoda mara bahaya, dan memecahkan misteri dengan sains. Aku ingin menghirup berupa-rupa pengalaman lalu terjun bebas menyelami labirin liku-liku hidup yang ujungnya tak dapat disangka. Aku mendamba kehidupan dengan kemungkinan-kemungkinan yang bereaksi satu sama lain seperti benturan molekul uranium: meletup tak teruga-duga, menyerap, mengikat, mengganda, berkembang, terurai, dan berpencar ke arah yang mengejutkan. Aku ingin ke tempat-tempat yang jauh, menjumpai beragam bahasa dan orang-orang asing. Aku ingin berkelana, menemukan arahku dengan membaca bintang-gemintang. Aku ingin mengarungi padang dan gurun-gurun, ingin melepuh terbakar matahari, limbung dihantam angin, dan menciut dicengkram dingin. Aku ingin kehidupan yang menggetarkan, penuh dengan penaklukan. Aku ingin hidup! Ingin merasakan sari pati hidup!"
Andrea Hirata

Petualangan hebat!


Akhirnya, selesai juga aku "menghabisi" novel ini. Padahal halamannya tidak tebal lho, hanya 288 halaman. Tapi kesibukan dan rasa malaslah yang membuatku tersendat-sendat menyelesaikan novel ini. But, its okay. Big thanks buat temanku, Efi, yang udah mau minjamin novel ini dari mantan guru MTs nya untuk aku. Aku kembalikan pas masuk sekolah yaaa... Hehehe..

Aku ini orang yang tidak konsisten. Kenapa? Tahun kemarin, aku bela-belain minta sama ayah yang akan pergi ke Kalimantan untuk singgah di toko buku. Tapi nasib, Edensor tidak ketemu. Lalu, aku mau dipinjamkan novel ini sama seseorang. Tapi akunya sok jual mahal. Bukan jual mahal sih sebenarnya, lebih kepada perasaan segan tepatnya. Karena aku udah dipinjamkan Sang Pemimpi sama dia sebelumnya. Yahh, aku hanya malu... segan... dan takut kalau dibilang PDKT dengan cara pura2 minjam novel. Padahal kan, gak ada apa-apa. Heeeeheee..  :P
Terus, begitu novel ini udah ada di meja belajar, aku malah malas-malasan untuk bacanya. Semenjak aku tahu Andrea Hirata mengeluarkan novel-novel baru seperti Padang bulan dan Cinta dalam Gelas, rasanya aku sedikit mengenyampingkan Edensor. Aku sendiri tidak tau. Menurutku Edensor hanya berisikan perjalanan Andrea di Eropa. Memang, tebakanku benar. Tetapi ada yang lebih dari sekedar perjalanan di novel ini. Labih tepatnya petualangan. Dan aku menyukai petualangan Ikal dan Arai itu. Sungguh menngambarkan perjuangan yang hebat, mengelilingi Eropa khususnya 42 negara dengan hanya bermodalkan keberanian. Mereka nekat menjadi pengamen jalanan dengan profesi sebagai manusia patung ikan duyung... Hasilnya lumayan, meski terkadang mereka tak laku di negara-negara yang jarang didatangi turis. Meski jatuh lalu bangkit, lalu jatuh lagi dan kemudian bangkit lagi, mereka tidak menyerah. Mereka terus melanjutkan perjalanan hingga ke Afrika. Benar-benar hebat jika ini sungguhan. Eh, tapi bukankah ini pengelaman penulisnya?? Hmm.. entahlah. Mungkin saja :)

Pokoknya, aku tidak merasa rugi pernah membaca novel ini. Kata-katanya masih sama seperti terakhir kali aku membaca Sang Pemimpi setahun lalu, khas Andrea Hirata. Masih dengan motivasi, filosofi dan metaforanya. Aku menikmati keempat tetralogi ini meski tidak sesuai urutan (Laskar Pelangi-Maryamah Karpov-Sang Pemimpi-Edensor). It's a good novel with cultural literature. Akhir novel ini menceritakan penemuan Ikal akan sesuatu yang sudah lama diimpikannya, yang sudah lama ingin dilihatnya, yang selama ini hanya ia tahu lewat novel pemberian A Ling. Its..... Edensor village..


Bagus yaaa....

31 Jul 2011

Happy Ramadhan ♥

Tak terasa ya ramadhan sudah dekat. Alhamdulillah.... Aku sangat bersyukur kepada Allah karena masih memberi kesempatan untuk aku dan keluarga beribadah di bulan yang mulia ini. Semoga aja di bulan ramadhan ini dosa-dosaku terampuni, derajat ketakwaan meningkat, lebih rajin sholat, lebih rajin membaca ayat suci Al-Quran, lebih rajin belajar, pokoknya lebih di hal-hal yang positif. Dan aku juga berharap, ramadhan ini dapat membawa aku ke tingkat pemikiran yang lebih dewasa, soalnya aku kan milad di tanggal 30 Agustus nanti... *yeeeeeyyyy :)* sweet seventeen pula. Pastinya momen ini tak akan terlupakan karena milad-ku dibulan ramadhan, di bulan yang berkah... ^_^ syukran ya Rabb...

Buat teman-teman blogger, selamat berpuasa ya.. semoga puasa kita full barokah.. Minal aidin wal faidzin, mohon maaf lahir batin.. ^_^



Marhaban ya Ramadhan..

14 Jul 2011

Ranah 3 Warna by Ahmad Fuadi


Judul : Ranah 3 Warna
Penulis : A. Fuadi
Penerbit : Gramedia, 2011
Tebal : 473 halaman
Harga : Rp. 65.000,00

Ini buku kedua dari trilogi Negeri 5 Menara. Aku beli di Gramedia waktu liburan di Batam. Sebenarnya aku lebih tertarik sama Perahu Kertas-nya Dee ketimbang novel ini. Tapi, sesuai misiku pertama kali, aku pengen beli novel yang ada sentuhan Islaminya. Jadilah aku tarik novel ini dari peraduannya.

Kalau di novel N5M menceritakan kehidupan Alif semasa di Pondok Madani, maka novel Ranah 3 Warna ini menceritakan kehidupan Alif setelah tamat dari pondok. Ternyata "mantra" sakti man jadda wajada saja tidak cukup sakti dalam memenangkan hidup. Lalu Alif teringat "mantra" man shabara zafira (siapa yang bersabar pasti beruntung). Dan kesabaran Alif benar-benar diuji di novel ini. Setelah ayahnya meninggal, keluarga Alif tidak cukup biaya untuk membiayai kuliahnya, Alif sempat berpikir ingin berhenti kuliah dan pulang ke Bayur untuk membantu ibunya, tapi ibunya "mengancam" agar ia tetap melanjutkan kuliahnya. Alifpun mencari pekerjaan, mulai dari berjualan produk kosmetik, mengajar privat, sampai menulis dan hasil tulisannya sempat dimuat di majalah lokal dan nasional. Disini aku suka cara bang Fuadi mendeskripsikan ceritanya. Pembaca dibuat turut merasakan penderitaan dan jatuh bangun Alif.

Lanjut, novel ini didominasi kisah Alif di Kanada. Terlihat dari pembatas buku yang berbentuk daun maple, menggambarkan suasana musim gugur di Kanada.
pembatas buku seperti daun maple
Ya, mungkin boleh dibilang ini keberuntungan yang ia dapatkan setelah bersabar. Banyak sekali kisah dan pengalaman Alif disini, mulai dari bekerja di stasiun TV Kanada, mewawancarai suku Indian, bermain motoneige, sampai mengadakan acara festival budaya dan makanan Indonesia. Semuanya berakhir sukses. Tapi tidak pada percintaannya....

Pemaparan tiga negara membuat novel ini tidak membosankan. Selain itu, kata-kata di novel ini juga lebih ringan. Pokoknya top deh. Gak nyesal beli novel ini... Oia, novel ketiganya itu kalo gak salah judulnya ada angka satunya. Tapi untuk keseluruhan judulnya masih dirahasiakan, mungkin belum selesai ditulis kali. :P. Jadi gak sabarrrr.. ><

9 Jul 2011

Kenapa Al-Quran berbahasa Arab?

Untuk yang bertanya-tanya, kenapa Al-Quran kitab sucinya umat Islam harus berbahasa Arab? Kenapa tidak menggunakan bahasa Inggris, Perancis, Mandarin atau bahasa Indonesia? Bukankah Allah maha mengetahui semua bahasa? Ini ada cuplikan jawaban yang saya copy dari facebook :
Allah telah menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa Al-Qur’an karena bahasa Arab adalah bahasa yang terbaik yang pernah ada sebagaimana firman Allah:

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ

“Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.”

Ibnu katsir berkata ketika menafsirkan surat Yusuf ayat 2 di atas:

“Yang demikian itu (bahwa Al -Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab) karena bahasa Arab adalah bahasa yang paling fasih, jelas, luas, dan maknanya lebih mengena lagi cocok untuk jiwa manusia. Oleh karena itu kitab yang paling mulia (yaitu Al-Qur’an) diturunkan kepada rosul yang paling mulia (yaitu: Rosulullah), dengan bahasa yang termulia (yaitu Bahasa Arab), melalui perantara malaikat yang paling mulia (yaitu malaikat Jibril), ditambah kitab inipun diturunkan pada dataran yang paling mulia diatas muka bumi (yaitu tanah Arab), serta awal turunnya pun pada bulan yang paling mulia (yaitu Romadhan), sehingga Al-Qur an menjadi sempurna dari segala sisi.” (Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir surat Yusuf).
Jadi itulah jawabannya teman-teman.. Semoga bermanfaat~  
Sumber : http://muslimah.or.id

7 Jul 2011

#wish : INFINITELY YOURS a novel by ORIZUKA

Orang bilang, pertemuan pertama selalu kebetulan. Tapi, bagaimana caramu menjelaskan pertemuan-pertemuan kita selanjutnya? Apakah Tuhan campur tangan di dalamnya?

Kita bukanlah dua garis yang tak sengaja bertabrakan. Sekeras apa pun usaha kita berdua, saling menjauhkan diri—dan menjauhkan hati—pada akhirnya akan bertemu kembali.

Kau tak percaya takdir, aku pun tidak. Karenanya, hanya ada satu cara untuk membuktikannya....

Kau, aku, dan perjalanan ini.


Yap, ini dia novel terbaru kak Orizuka yang bergenre romantic comedy. Tapi sayang terbitnya akhir Juli dan baru bisa di pesan awal Agustus. Aku pengen banget baca novel ini, karena selain cover yang menarik, sinopsisnya juga bikin penasaran. Lalu, menurut informasi settingnya (lagi-lagi) di Korea seperti novel sebelumnya (FATE). Tidak masalah menurut aku, yang penting ceritanya.
Hmm..gak sabar pengen baca. Semoga nanti aku bisa punya, ya Allah...
Aamiin~

30 Jun 2011

Cinta Dalam Hening ♥

Duhai gadis, maukah ku beritahukan padamu bagaimana mencintai dengan indah? Inginkah ku bisikkan bagaimana mencintai dengan syahdu..
Maka dengarlah..
Gadis, Saat ku jatuh cinta..
Tak akan ku berucap..
Tak akan ku berkata..
Namun ku hanya akan diam..
Saat ku mencintai, takkan pernah ku menyatakan.
Tak akan ku menggoreskan..
Yang ku lakukan hanyalah diam..

Aku tahu, cinta adalah fitrah..sebuah anugrah tak terperih..

Karena cinta adalah kehidupan. Karena rasa itu adalah cahaya. Aku tahu, hidup tanpa cinta, bagaikan hidup dalam gelap gulita.. Namun.. Saat rasa itu menyapa, maka hadapi dengan anggun. Karena rasa itu ibarat belenggu pelangi, dengan begitu banyak warna. Cinta terkadang membuatmu bahagia, namun tak jarang membuatmu menderita. Cinta ada kalanya manis bagaikan gula, namun juga mampu memberi pahit yang sangat getir. Cinta adalah perangkap rasa.. Sekali kau salah berlaku, maka kau akan terkungkung dalam waktu yang lama dalam lingkaran derita.

Maka gadis, agar kau dapat keluar dari belenggu itu. Dan mampu melaluinya dgn anggun.. Maka mencintailah dalam hening. Dalam diam.. Tak perlu kau lari, tak perlu kau hindari. Namun juga, jangan kau sikapi dgn berlebihan. Jangan kau umbar rasamu. Jangan kau tumpahkan segala sukamu..


Cobalah merenung sejenak dan fikirkan dgn tenang.. Kita percaya takdir bukan? Kita tahu dengan sangat jelas... Dia, Allah telah mengatur segalanya dengan begitu rapinya? Jadi, apa yang kau risaukan? Biarkan Allah yg mengaturnya, Dan yakinlah di tangan-Nya semua akan baik-baik saja..


Cobalah renungkan... Dia yang kau cinta, belum tentu atau mungkin tak akan pernah menjadi milikmu.. Dia yang kau puja, yang kau ingat saat siang dan yang kau tangisi ketika malam, Akankah dia yang telah Allah takdirkan denganmu?


Gadis, kita tak tahu dan tak akan pernah tahu.. Hingga saatnya tiba.. Maka, ku ingatkan padamu, tidakkah kau malu jika smua rasa telah kau umbar... Namun ternyata kelak bukan kau yangg dia pilih untuk mendampingi hidupnya? Gadis, karena cinta kita begitu agung untuk di umbar.. Begitu mulia untuk di tampakkan.. Begitu sakral untuk di tumpahkan..


Dan sadarilah gadis, fitrah kita wanita adalah pemalu, dan kau indah karena sifat malumu.. Lalu, masihkah kau tampak menawan jika rasa malu itu telah di nafikan? Masihkah kau tampak bestari jika malu itu telah kau singkap.. Duhai gadis, jadikan malu sebagai selendangmu.. Maka tawan hatimu sendiri dalam sangkar keimanan.. Dalam jeruji kesetiaan.. Yah.. Kesetiaan padanya yg telah Allah tuliskan namamu dan namanya di Lauhul Mahfuzh.. Jauh sebelum bumi dan langit dicipta..


Maka cintailah dalam hening. Agar jika memang bukan dia yg ditakdirkan untukmu, maka cukuplah Allah dan kau yang tahu segala rasamu.. Agar kesucianmu tetap terjaga.. Agar keanggunanmu tetap terbias..


Maka, ku beritahukan padamu, pegang kendali hatimu..Jangan kau lepaskan. Acuhkan semua godaan yangg menghampirimu.. Cinta bukan untuk kau hancurkan, bukan untuk kau musnahkan.. Namun cinta hanya butuh kau kendalikan, hanya cukup kau arahkan..


Gadis... yang kau butuhkan hanya waktu, sabar dan percaya..

Maka, peganglah kendali hatimu, Lalu..Arahkan padaNya.. Dan cintailah dalam diam.. Dalam hening.. Itu jauh lebih indah..

Jauh lebih suci

 









#renungan&kisahinspiratif

25 Jun 2011

Thanks Allah ♥

Alhamdulillah..
Alhamdulillah..
Alhamdulillah..

Akhirnya, hari yang menegangkan terlewati juga. Setelah semalam aku curcol tentang nilaiku yang mungkin menurun drastis atau bahkan peringkatku menurun, alhamdulillah ternyata enggak. Makasih Yaa Allah ♥♥. Semoga aku tidak merasa puas sampai disini saja. Dan semoga aku bisa mempertahankan prestasi ini bahkan bisa meningkatkannya... Aamiin~

24 Jun 2011

Besok ambil rapor

Huhh...
It's Friday night. Tomorrow is Saturday. Ya, besok hari Sabtu dan besok pengambilan rapor. Aku harus berjanji, berapapun nilai yang aku terima besok, aku tidak boleh menyalahkan Tuhan. Toh, aku sudah meminta yang terbaik sama Allah. Dan berapa pun nilainya, itulah yang terbaik. Kalau nilaiku baik, alhamdulillah. Kalau nilai aku menurun, yaa mungkin karena selama ini aku lalai dan selalu saja bernostalgia dengan nilai-nilai sebelumnya tanpa memikirkan nilai yang akan datang. Hmm.. memang, penyesalan selau datang belakangan. Yaa Allah, semoga aku kuat menyaksikan diriku terpaku di tengah-tengah lapangan bersama teman-teman menyaksikan teman-temanku yang lain maju di depan kantor sekolah sebagai perwakilan juara kelasnya.

Tapi aku tidak menyerah sampai disini, aku berjanji, beberapa minggu lagi, semester yang akan datang, disaat sudah naik kelas XII nanti, aku akan memperbaiki nilai-nilai yang mungkin merosot, belajar dengan sungguh-sungguh dan lulus dengan nilai baik. Aamiin...





Mungkin kegagalan adalah pengajaran yang terbaik, yang sudah aku rasakan baiknya bahkan sebelum kegagalan itu sendiri menghampiriku. Mungkin kegagalan adalah awal dari keberhasilan. InsyaAllah...

Untuk mama, papa, dan orang-orang yang selalu mendukung aku, sebelumnya aku minta maaf jika besok tak bisa membuat kalian bangga lagi padaku. Tapi hanya besok, ya, hanya besok. Karena setelah itu, aku tak ingin jatuh lagi. Janji :')





NB : maaf, malam ini aku curcol banget. Soalnya lagi galau dan suasana hati tidak mendukung. Semoga aja besok aku bisa tegar, setegar batu karang.

Review Negeri 5 Menara



Judul : Negeri 5 Menara
Penulis : A. Fuadi
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 432 halaman
Harga : Rp. 50.000


Ini dia novel yang aku pinjam dari teman aku Solihin. Awalnya pengen langsung pinjam pas dia selesai baca. Tapi berhubung beberapa hari kedepan ada ujian, jadi aku ngundur waktu sampai selesai ujian. Aku dapat bocoran, katanya novel ini bagus, penuh motivasi dan berkisah tentang pondok pesantran. And then... novel ini udah sampai ke tangan aku berhari-hari yang lalu dan sekarang aku sudah selesai membacanya. Ini cerita singkatnya :


Seorang anak bernama Alif dari tanah minang Sumatera Barat baru saja menamatkan pendidikannnya di Madrasah Tsanawiyah. Ia senang dengan nilai rapornya dan menjadikan nilai itu sebagai modal untuk ia masuk ke sekolah umum non-agama SMA Bukittinggi. Tetapi orang tuanya tidak setuju dan memaksa Alif untuk melanjutkan pendidikannya ke Madrasah Aliyah, alasannya karena orangtuanya ingin Alif menjadi orang yang berguna bagi agamanya ditengah kemerosotan umat Islam dan sedikitnya figur-figur pemuka agama Islam sekarang ini. Alif menolak kemauan orangtuanya, ia besikeras tetap ingin masuk SMA seperti temannya Randai. Akhirnya ia memilih mengurung diri di kamar berhari-hari dan hanya keluar kamar jika ingin makan dan minum. Lalu ia mendapat surat dari pamannya yang menawarkan untuk bersekolah di Pondok Madani. Alif berpikir sejenak dan kemudian menerima tawaran itu. Akhirnya ia dengan diantar ayahnya mendaftar ke Pondok Madani lalu mengikuti tes masuk dan ia berhasil. Di PM (Pondok Madani) Alif bertemu banyak teman-teman yang berasal dari berbagai daerah seperti Said, Baso, Raja, Atang, dan Dulmajid (lupa mereka dari daerah mana aja). Alif juga menjadi salah satu anggota redaktur majalah Syams Pondok Madani. Di PM, aturan sangat ketat dan harus menggunakan bahasa Inggris atau Arab untuk bahasa sehari-hari. Dengan segala usaha dan jerih payahnya, akhirnya Alif berhasil melewati rintangan dan ujian selama di PM. Ia lulus dengan hasil yang baik.


Begitulah kira-kira kisah singkatnya. Membaca buku ini, mengingatkanku dengan Tetralogi Laskar Pelangi-nya Andrea Hirata. Sama-sama berkisah tentang pendidikan. Bedanya, Laskar pelangi khas melayu, sedangkan Negeri 5 Menara khas minang. Lalu, Laskar Pelangi lebih menonjolkan ilmu dibidang ilmiah sedangkan N5M di bidang agama. Aku sempat mogok ditengah buku, karena udah hampir 200 halaman tapi belum ada konflik yang berarti. Untunglah pas di akhir-akhir ada cerita yang lumayan 'gereget' yang pas Alif dan teman-teman redakturnya disuruh mencetak majalah Syams secara instant agar bisa langsung diberikan kepada Presiden setelah beliau selesai berpidato sewaktu berkunjung ke PM. 


Menurutku, novel ini bagus. Diceritakan oleh penulis berdasarkan kisah nyata yang masih terekam di memori ingatannya. Di novel ini juga banyak motivasi dan 'setrum' yang bisa membangkitkan semangat. Juga ada mantra sakti "Man jadda wajada" (siapa yang bersungguh-sungguh pasti berhasil) kata mutiara yang sederhana tapi kuat yang mempu memberi energi positif. Lewat novel ini, kita bisa tahu seperti apa kehidupan pondok, dan karena novel ini, aku jadi ingin sekolah di pondok. Tidak peduli seketat apapun peraturannya dan seberat apapun ujiannya, yang penting bisa 'dicetak' menjadi manusia yang beriman dan berguna. Hehe.. Ranah 3 Warna jadi wishlist aku yang berikutnya..

23 Jun 2011

Hati

ما سمى القلب قلباً .. إلا لأنه يتقلبُ
يا مقلب القلوب .. ثبت قلبي على الايمان



Tidaklah dinamakan ia "hati", kecuali karena sesungguhnya ia selalu berubah-ubah. Yaa ALLAH "Sang pembolak-balik hati", tetapkanlah hatiku diatas keimanan padaMu. Aamiin...

7 Jun 2011

Quote of this day

"Kita sekolah bukan untuk mencari nilai, tetapi ilmu."
―Guru Kimia ku

Air Dingin :)

Hari ini aku pulang sekolah lebih lambat dari biasanya. Seharusnya jam 2 udah pulang, tapi hari ini jam 3.30 karena ada pengambilan nilai 'tari tradisional'. Ugh, rasanya cuapeeeeek banget. Begitu pulang aku langsung buka kulkas terus minum air dingin dari botol-botol yang ada di kulkas. Begitu masuk ke kerongkongan rasanya adeeeeeem. Makasih Rabb.. ^_^

"Ya Allah, jadikanlah cintaMu lebih kucintai daripada diriku dan keluargaku serta air dingin."

5 Jun 2011

Quotes of Ai - Winna Efendi

"Kehilangan memiliki cara tersendiri untuk mengubah orang-orang yang mengalaminya. Tapi melarikan diri tidak pernah menyelesaikan apa-apa"
― Ayah Ai
 "Mencintai adalah hal paling indah di dunia ini, terutama ketika kau melihat orang yang kau cintai bahagia" ― Sei
"Kita sudah ditakdirkan untuk bersama selamanya, kau dan aku" ― Ai
"Hal terpenting dalam cinta adalah persahabatan. Dan hal terpenting dalam persahabatan adalah cinta" ―Shin
"Cinta seperti sesuatu yang mengendap-endap di belakangmu. Suatu saat, tiba-tiba kau baru sadar, cinta menyergapmu tanpa peringatan."
 

4 Jun 2011

Ai : Cinta Tak Pernah Lelah Menanti

Judul : Ai : Cinta Tak Pernah Lelah Menanti
Penulis : Winna Efendi
Penerbit : Gagasmedia, 2009
Harga : Rp. 41,500

     Ini novel kedua kak Winna Efendi setelah Kenangan Abu-Abu. Novel yang berlatar di Jepang ini mempunyai cerita yang sederhana. Tentang dua orang yang sudah bersahabat sejak kecil. Ai dan Sei. Seiring berjalannya waktu, merekapun bertambah dewasa. Tanpa mereka sadari, mereka saling jatuh cinta. Akan tetapi mereka memilih untuk tidak mengungkapkannya. Sampai suatu saat mereka bertemu dengan Shin. Shin menyukai Ai. Begitu juga Ai. Ia memilih mengubur perasaannya terhadap Sei yang ia kira hanya bertepuk sebelah tangan. Ai sangat senang karena Shin tipikal orang yang menyenangkan dan selalu mengajarinya hal-hal baru padanya. Namun, takdir berkata lain, Shin meninggal karena kecelakaan dan Ai sangat terpukul saat itu. Sei juga, ia tak henti-hentinya menghibur Ai. Ia selalu ada saat Ai membutuhkannya. Tapi Ai tak menyadari bahwa ia telah membuat Sei terluka karena Ai tak pernah bisa melupakan Shin.

     Sebenarnya, cerita dalam novel ini sangat sederhana. Akan tetapi, kak Winna pandai meramu dan mengolah kata-kata sehingga menjadi cerita yang menarik. Aku sangat suka dengan penggunaan dua sudut pandang di novel ini. Sudut pandang Ai dan Sei. Dengan begitu, pembaca seolah-olah dapat merasakan perasaan Ai terhadap Sei, begitu juga sebaliknya. Dan yang paling aku suka dari novel ini yaitu.....endingnya!! Yap, happy ending tentunya. Penasaran? Baca sendiri yah... :D

Quote of this day

"Pemuda yang sungguh-sungguh mencintaimu tak akan menyentuhmu sebelum kau halal baginya"
―Guru Agama Islam di Sekolahku

3 Jun 2011

Ketika Aku Mencintainya

"Mencintainya membuatku tak bisa mencintai yang lain..."

 

Ketika aku mencintainya Yaa Rabbi...
Izinkan aku untuk selami dalam samudera jiwanya
Agar aku tak terlepas dalam lingkaran cintaMu

Ketika aku mencintainya Yaa Illahi...
Temani mimpiku bersama malaikatMu
Untuk temui mata bathinku agar bisa lebih dekat lagi dengan berjuta keikhlasan cintanya

Ketika aku mencintainya Yaa Rabbana...
Peluklah rindunya serindu Rasullullah padaMu
Agar cintanya menjadi sebuah kerinduan yang tak bernafsu

Ketika aku mencintainya Yaa Allah...
Tebarkan aroma-aroma kesturi ke dalam nuraninya
Agar cinta-cintanya yang telah Engkau beri menjadikan kecintaannya yang lebih padaMu

Ketika aku mencintainya Yaa Jabbar...
Teguhkan hatinya, sabarkan raganya
Agar aku semakin dekat dengan kekuatan cintanya karena cintaMu

Ketika aku mencintainya Yaa Rahman...
Tanamkan kerendahan cintanya
Bimbinglah dia agar tak berpaling dari kecintaanMu
Agar batas dari perjalanan yang pendek ini dapat menjadi keikhlasan karenaMu

Ketika aku mencintainya Yaa Rahim...
Jangan Engkau ubah keyakinannya hanya karena kelemahanku
Pesonakan syirnya di setiap seperempat malam
Hingga kecintaan ini dapat dilalui dengan ketenangan
Karena dengan kecintaanMu padaku dan kekasihMu...

Ketika aku mencintainya.....

#Kemudian.com