CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

2 Agu 2011

Petualangan hebat!


Akhirnya, selesai juga aku "menghabisi" novel ini. Padahal halamannya tidak tebal lho, hanya 288 halaman. Tapi kesibukan dan rasa malaslah yang membuatku tersendat-sendat menyelesaikan novel ini. But, its okay. Big thanks buat temanku, Efi, yang udah mau minjamin novel ini dari mantan guru MTs nya untuk aku. Aku kembalikan pas masuk sekolah yaaa... Hehehe..

Aku ini orang yang tidak konsisten. Kenapa? Tahun kemarin, aku bela-belain minta sama ayah yang akan pergi ke Kalimantan untuk singgah di toko buku. Tapi nasib, Edensor tidak ketemu. Lalu, aku mau dipinjamkan novel ini sama seseorang. Tapi akunya sok jual mahal. Bukan jual mahal sih sebenarnya, lebih kepada perasaan segan tepatnya. Karena aku udah dipinjamkan Sang Pemimpi sama dia sebelumnya. Yahh, aku hanya malu... segan... dan takut kalau dibilang PDKT dengan cara pura2 minjam novel. Padahal kan, gak ada apa-apa. Heeeeheee..  :P
Terus, begitu novel ini udah ada di meja belajar, aku malah malas-malasan untuk bacanya. Semenjak aku tahu Andrea Hirata mengeluarkan novel-novel baru seperti Padang bulan dan Cinta dalam Gelas, rasanya aku sedikit mengenyampingkan Edensor. Aku sendiri tidak tau. Menurutku Edensor hanya berisikan perjalanan Andrea di Eropa. Memang, tebakanku benar. Tetapi ada yang lebih dari sekedar perjalanan di novel ini. Labih tepatnya petualangan. Dan aku menyukai petualangan Ikal dan Arai itu. Sungguh menngambarkan perjuangan yang hebat, mengelilingi Eropa khususnya 42 negara dengan hanya bermodalkan keberanian. Mereka nekat menjadi pengamen jalanan dengan profesi sebagai manusia patung ikan duyung... Hasilnya lumayan, meski terkadang mereka tak laku di negara-negara yang jarang didatangi turis. Meski jatuh lalu bangkit, lalu jatuh lagi dan kemudian bangkit lagi, mereka tidak menyerah. Mereka terus melanjutkan perjalanan hingga ke Afrika. Benar-benar hebat jika ini sungguhan. Eh, tapi bukankah ini pengelaman penulisnya?? Hmm.. entahlah. Mungkin saja :)

Pokoknya, aku tidak merasa rugi pernah membaca novel ini. Kata-katanya masih sama seperti terakhir kali aku membaca Sang Pemimpi setahun lalu, khas Andrea Hirata. Masih dengan motivasi, filosofi dan metaforanya. Aku menikmati keempat tetralogi ini meski tidak sesuai urutan (Laskar Pelangi-Maryamah Karpov-Sang Pemimpi-Edensor). It's a good novel with cultural literature. Akhir novel ini menceritakan penemuan Ikal akan sesuatu yang sudah lama diimpikannya, yang sudah lama ingin dilihatnya, yang selama ini hanya ia tahu lewat novel pemberian A Ling. Its..... Edensor village..


Bagus yaaa....

0 komentar:

Posting Komentar